Welcome

Selamat Datang di Blog SMK Nusantara Tulang Bawang - Lampung

Kamis, 27 Januari 2011

Kehidupan di Bumi diperkirakan berasal dari luar angkasa



Kehidupan di Bumi diperkirakan berasal dari luar angkasa

NASA
Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa kehidupan di bumi berasal dari luar angkasa. Berdasarkan teori mereka, Bumi pernah dibombardir oleh asteroid yang membawa molekul kehidupan.

Akhir-akhir ini, teori itu semakin menguat karena penemuan asam amino pada pecahan asteroid oleh Dr Daniel Glavin dari Goddard Space Flight Center NASA pada tahun 2009. Asam amino merupakan molekul dasar pembentuk protein, molekul yang berperan besar dalam kehidupan. 


Dengan penelitian lebih lanjut, Glavin meneliti 9 meteroid dan mendapati adanya asam amino L-isovaline pada kesembilan meteorit. Beberapa meteorit mengandung L-isovaline. Beberapa meteorit lagi memiliki asam amino L dan asam amino R dalam porsi yang seimbang. Tetapi, tak satu pun meteorit yang kaya asam amino R.

Asam amino L adalah jenis yang banyak terdapat pada makhluk hidup. Asam amino R dilihat dari strukturnya adalah "cermin" atau isomer (istilah kimia) dari asam amino L. Asam amino R hanya terdapat pada bakteri dan beberapa jenis siput laut.   

Dengan hasil penelitian yang diterbitkan pada Meteoritics & Planetary Science 17 Januari ini, Glavin mengungkapkan, "Ini menjadi bukti bahwa penemuan yang lalu bukanlah kebetulan. Memang ada sesuatu yang terjadi sehingga meteorit ini juga kaya akan asam amino L."

"Meteorit-meteorit itu mungkin mengirim asam amino L ke bumi yang akhirnya membantu terbentuknya 'sup' pra kehidupan. Ini bisa menjadi petunjuk bahwa kita ditakdirkan menjadi makhluk hidup L," katanya.

Peran air
Dalam risetnya, Glavin juga menemukan bahwa air punya peran dalam meningkatkan jumlah L asam amino. Glavin menemukan adanya mineral yang bereaksi dengan air pada meteorit yang kaya asam amino L.

"Air sepertinya menjadi kunci. Semakin banyak asteroid mengalami kontak dengan air, semakin banyak L asam amino yang didapati," tandasnya. Namun, mekanisme air meningkatkan jumlah asam amino L belum diketahui.

Sementara itu, Glavin juga menyinggung peran radiasi dalam dominasi asam amino L. Radiasi sinar kosmos saat tata surya masih berusia muda mungkin sedikit mendukung terciptanya asam amino L dan hancurnya asam amino R.

Seluruh hasil bisa jadi petunjuk bahwa bagian tata surya lain pun didominasi oleh asam amino L. Jadi, jika terdapat kehidupan di bagian tata surya lain, maka kehidupan itu mungkin didominasi oleh asam amino L. (Yunanto Wiji Utomo)
Sumber: Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar